Open Pit adalah salah satu Geosite dari Geopark Belitong yang merupakan bekas kawah dari penambangan timah yang memperlihatkan beberapa batuan sedimen, yaitu batupasir merah, kuarsa, dan batuan metamorf, batuan yang berasal dari zaman Permo-Karbon.
Kegiatan penambangan timah di Kelapa Kampit dan Gunung Kik Karak disebut ‘lubang terbuka’ karena metode penambangan ini melibatkan pembukaan lubang besar seperti kawah gunung berapi, setelah itu terowongan horizontal dan vertikal lebih lanjut digali.
Sejarah Open Pit
Awal kegiatan Open Pit dimulai ada 1815, ketika J.F. Den Dekker menemukan biji timah di sekitar daerah Air Siburik, dan JP. De La Motte, seorang kapten tentara dan Asisten Residen Kerajaan Belanda berkebangsaan Belgia, pada 1823. Tambang dalam Kelapa Kampit dibuka oleh sebuah kongsi Tiongkok pada tahun 1906 di era NV. Billiton Maatschappij (BM). Pada level pertama tambang ini yang terletak dikedalaman 51 meter berhasil ditemukan urat timah baru yang kaya. Dalam masa dua tahun pertamanya, tambang-dalam Kelapa Kampit menghasilkan 1.617 pikul timah.
Hasil tersebut mendorong perusahaan untuk melakukan penelitian yang lebih intensif. Sebuah shaft/ level eksplorasi baru kemudian dibuka tahun 1908 yang berjarak 110 meter dari shaft/ level pertama. Pada kedalaman 26 meter dari shaft eksplorasi tersebut dipasang level I dan level II, di mana kemudian ditemukan urat timah kaya dengan kadar 2-4 persen. Tahun 1910 dicapai kedalaman 48 meter dan kembali ditemukan urat timah yang kaya tapi banyak mengandung mineral sulfida besi atau pyrite. Tiga tahun kemudian atau pada 1913 kedalaman mencapai 91 meter dan dibuat level III dan level IV. Namun sayang pada kedua level ini tidak banyak ditemukan urat timah yang kaya.
Pembangunan tambang-dalam Kelapa Kampit dihentikan pada 1915 karena alasan biaya eksploitasi terlalu mahal. Alasan lainnya karena teknik pencucian untuk membuang pyrite tidak mendapatkan hasil yang memuaskan. Pada tahun 1920, ditemukan metode pencucian yang lebih baik dan rencananya segera langsung diterapkan di tambang-dalam Kelapa Kampit. Namun pengoperasian kembali tambang-dalam Kelapa Kampit terpaksa ditunda lantaran harga timah kala itu anjlok. Terhitung mulai 1924, NV Billiton Maatschappij (BM) berubah menjadi perusahaan patungan dengan nama NV. Gemeenschappelijke Maatschappij Billiton (GMB). Dalam perubahan itu Pemerintah Belanda memegang 5/8 saham dan sisanya berada di tangan NV. Billiton Maatschappij (BM).
Sewaktu Jepang tiba di Tanjungpandan pada tahun 1942, tambang-dalam Kelapa Kampit sengaja dibanjiri. Hal ini dilakukan pihak perusahan sebagai sebuah sabotase untuk menggagalkan pengambilan tambang-dalam Kelapa Kampit oleh Jepang. Namun upaya sabotase ini ternyata tidak berpengaruh lantaran Jepang kurang menganggap penting penambangan timah di Belitung. Bagi Jepang, kebutuhan timah sudah cukup diperoleh lewat hasil tambang di Cina, Thailand, Malaya, dan Bangka. Sedangkan untuk Belitung, Jepang lebih fokus pada upaya pemenuhan kebutuhan pangan. Bahkan tambang-dalam Kelapa Kampit akhirnya dibom oleh Jepang dengan menggunakan dinamit. Setelah itu tambang-dalam Kelapa Kampit dibiarkan terbengkalai dalam posisi terendam air. Secara keseluruhan, sejak dibuka hingga akhirnya dibanjiri dan dibom Jepang, tambang-dalam Kelapa Kampit telah menghasilkan batuan bertimah sebanyak 2 juta ton dengan hasil timah sebanyak 24.000 ton. ’Jantung’ tambang-dalam Kelapa Kampit kembali berdetak pada tahun 1975.
Tepatnya pada tanggal 29 Mei ketika tambang dalam timah terbesar di Indonesia ini dikelola oleh perusahaan asal Australia, PT. Broken Hill Propriety Indonesia (BHPI). Selain mendapat kontrak untuk mengelola tambang-dalam Kelapa Kampit, BHPI juga diberi hak untuk melaksanakan eksplorasi di seluruh Belitung. BHPI juga diberi hak untuk melakukan penambangan timah primer pada cadangan-cadangan primer baru yang dapat ditemukannya. BHPI segera melakukan pekerjaan pendahuluan, yakni mengeringkan tambang yang sejak tahun 1942 sengaja di banjiri. Pengeringan dilakukan lewat pemompaan di shaft utama sampai kedalaman 320 meter.
Pekerjaan pengeringan tambang ternyata bukan perkara mudah karena tahap pertama baru bisa diselesaikan dalam waktu tiga bulan. Pada tahun 1975, pengeringan tambang-dalam Kelapa Kampit berhasil dilakukan hingga ke level 4 yang terletak 100 meter dari permukaan. Pengeringan tambang-dalam Kelapa Kampit terus dilanjutkan agar penggalian bisa diteruskan hingga ke level 7 dan level 9 atau 300 meter dari permukaan laut. Sambil pemompaan berlangsung, BHPI terus melakukan eksplorasi dan studi kelayakan di Open Pit. Hasil penemuan BHPI menunjukkan terdapat cadangan baru yang berjarak 500 meter dari cadangan lama. Cadangan baru itu dinamai cadangan Nam Salu yang artinya Urat Selatan (Southern Vein). Cadangan tambang-dalam Kelapa Kampit tercatat sebanyak 292.000 ton batuan yang mengandung timah berkadar 1,79 persen.
Secara keseluruhan, upaya rehabilitasi tambang-dalam Kelapa Kampit menghabiskan waktu hingga beberapa tahun. Kegiatan rehabilitasi itu meliputi pembangunan instalasi pencucian (ore dressing) yang canggih, dan infrastruktur lainnya. Langkah selanjutnya yakni pengembangan penambangan dengan membangun unit Adit 22. Program rehabilitasi tersebut menghasilkan produksi timah pertama sebanyak 300 ton pada tahun 1978. Pada tahun-tahun berikutnya, produksi meningkat menjadi 500-550 ton kosentrat timah per tahun. Hingga tahun 1979, PT BHPI sedikitnya telah menggelontorkan investasinya senilai US$ 14,5 juta. PT BHPI kesulitan mencari penambahan dana sebesar US$ 10 juta untuk meneruskan usaha pengeringan. Akhirnya pada tanggal 30 Juni 1983 PT. BHPI memutuskan untuk menutup tambangnya.
Atas persetujuan Pemerintah, terhitung tanggal 1 Mei 1985, perusahaan asal Jerman Barat Preussag Metal AG mengambil alih saham PT. BHPI. Usaha tambang-dalam Kelapa Kampit kemudian dilanjutkan dengan menggunakan bendera PT Preussag Kelapa Kampit. Penambangan PT Preussag Kelapa Kampit dilakukan di dua wilayah, yakni tambang terbuka (open pit) yakni pada daerah geologi yang disebut Nam Salu West, Lacet East Indocation VI, dan tambang dalam (underground).
Namun ’nyawa’ PT. Preussag Kelapa Kampit tak berlangsung lama. Sebab pada tahun 1989 tambang-dalam Kelapa Kampit dikelola oleh PT. Gunung Kikara (GKM). Selanjutnya pada 1990, secara resmi Preussag Metal AG menjual PT. Preussag Kelapa Kampit kepada perusahaan Indonesia PT. GKM. Sayang, produksi PT. GKM juga berusia pendek. Catatan dalam buku Sejarah Timah Indonesia, perusahaan ini hanya berproduksi selama tiga tahun.
Menurut penduduk setempat, 9 tingkat situs penambangan bawah tanah dibuat selama masa aktifnya.
Kegiatan penambangan tersebut dimulai ketika sumber daya timah yang signifikan ditemukan di Gunung Kik Karak. Perusahaan pertambangan Australia BHP (1971-1985) kemudian melakukan operasi penggalian besar-besaran membentuk kawah besar di puncak Gunung Kik Karak.
Selain bekas tambang, geosite ini juga signifikan secara budaya; terletak di dekat situs leluhur masyarakat Kampit, Kik Karak, yang dihormati oleh penduduk lokal dan etnis Tionghoa.
Tarsius (Chepalopachusbancanus saltator) juga dapat diamati di sini bersama organisme unik lainnya seperti berbagai jenis Nepenthes sp. (Kantong Semar dalam bahasa Indonesia baku atau Ketakongin dalam bahasa daerah). Pengunjung juga dapat merasakan ekosistem hutan yang masih asli di puncak Gunung Kik Karak.
Lokasi Open Pit Pusat Geopark Belitong : Desa Senyubuk, Kecamatan Kelapa Kampit, Kabupaten Belitung Timur.
Aksesibilitas : 42km (50 menit) dari bandara Hanandjoedin. Kendaraan hanya bisa mencapai kaki Gunung Kik Karak dan pengunjung harus berjalan kaki melalui jalan setapak yang terjal hingga sejauh sekitar 400 m untuk sampai di Lubang Terbuka Nam Salu.
Artikel Oleh : Open Pit Nam Salu Geosite dan https://belitonggeopark.net/
Yuk liburan ke Belitung Timur dengan memilih Paket Wisata Belitung dari Belitung Wonderful Tour.
Paket Tour Belitung yang kami tawarkan adalah Paket Wisata Belitung terbaik dengan harga yang murah dan bersaing. Pulau Belitung merupakan Pulau terbaik di Provinsi Bangka Belitung dan bahkan masuk 10 Destinasi Prioritas Nasional, serta bagian dari Unesco Geopark Global menjadikan Belitung sebagai destinasi wisata yang patut anda jadikan sebagai destinasi prioritas liburan anda. Ada beragam Destinasi di Pulau Belitung, Diantara lainnya adalah wisata pulau atau island hopping, wisata pantai, wisata sejarah, wisata kuliner, wisata edukasi, wisata alam, wisata belanja dan masih banyak wisata lainnya yang bisa Anda eksplore dan kunjungi selama anda di Belitung.
Info Paket Tour Belitung :
P +627199311224
M +6282181779996
WA +6287899112598
Paket Tour Belitung Reguler :
Paket Tour Belitung 2D1N
Paket Tour Belitung 3D2N
Paket Tour Belitung 4D3N
Paket Tour Belitung Tanpa Hotel 2D1N
Paket Tour Belitung Tanpa Hotel 3D2N
Paket Tour Belitung Tanpa Hotel 4D3N
Open Trip Belitung
Paket Honeymoon Belitung
Paket Tour Belitung Murah
Paket Outing Belitung 2D1N
Paket Outing Belitung 3D2N
Paket Outing Belitung 4D3N
Paket Wisata Belitung Hemat
Paket Prewedding Belitung
Paket Hopping Island Belitung
Paket Backpacker Belitung 2D1N
Paket Backpacker Belitung 3D2N
Paket Backpacker Belitung 4D3N
Paket Wisata Belitung Geopark
Paket Water Sport Belitung
Paket Wisata Belitung Camping
Paket Tour Keluarga Belitung 2D1N
Paket Tour Keluarga Belitung 3D2N
Paket Tour Keluarga Belitung 4D3N
Paket Tour Belitung Timur :
Paket Wisata Belitung Timur 3D2N
Paket Wisata Belitung Timur 4D3N
Paket Wisata Belitung Timur 5D4N
Paket Tour Belitung Minat Khusus :
Paket Tour Belitung Timur Mancing
Paket Tour Belitung Mancing
Paket Tour Belitung Timur Diving
Paket Tour Belitung Diving
Paket One Day Tor Belitung :
Paket One Day Tour Belitung Try Scuba Diving
Paket One Day Tour Belitung Mancing Mania
Paket One Day Tour Belitung Leebong Island
Paket One Day Tour Belitung Hopping Island