Buang Jong adalah tradisi masyarakat Belitung, terkhusus Suku Sawang yang dikenal sebagai Urang Laut, Sea Nomad atau manusia perahu. Yang pada masa lalu, adalah pengembara samudera, hidup diperahu dan aktivitas mereka sebagian besar dilkukan di perahu, sedangkan darat mereka hanya sesekali saja jika sangat mendesak, seperti menghindari badai dan menjual hasil tangkapan laut. Namun, kini kehidupan mereka telah jauh berubah. Beraktivitas dan menetap di darat adalah wajah mereka saat ini. Meskipun demikian, hubungan yang kian erat tetap terjalin terhadap laut, supaya memberi keselamatan kepada nelayan yang menggantungkan hidupnya kepada laut.
Buang Jong berasal dari dua suku kata yaitu, Buang yang artinya membuang, dan Jong adalah perahu, dan dapat dipahami bahwa tradisi tersebut bermakna “Membuang Perahu”, yang merupakan manifestasi tempat tinggal nenek moyang mereka di masa lampau. Pembuatan jong tidaklah sembarangan, jenis kayu, waktu dan tempat pengambilannya pun berdasarkan hasil olah batin Dukun. Sealing jong, property adat lainnya yang dibutuhkan dalam tradisi ini adalah, Tiang Jitun yang biasanya dibuat dari pohon pinang, dan Ancak yang dibuat menyerupai rumah.
Pelaksanaan tradisi ini telah ada sejak lama, oleh karena itu perlu dilestarikan mendekati keasliannya dan dapat dilestarikan sebagai salah satu asset budaya orang laut di Bangka Belitung umumnya dan di Belitung Timur khususnya. Tujuan utama kita adalah agar semua orang Belitong dapat mengetahui tradisi ini. Apabila kita sudah tahu berarti asset budaya ini kita yang punya. Dengan demikian, upaya pelestarian tradisi ini sangat penting untuk dilakukan, sehingga akan tetap ada.
Sumber : Dinas Kebudayaan Dan Pariwisata Kabupaten Belitung Timur
Yuk liburan ke Belitung dengan memilih Paket Tour Belitung dari Belitung Wonderful Tour.
Info Paket Tour Belitung :
P +627199311224
M +6282181779996
WA +6287896463556
Line @BelitungWonderful